PUNIA DAN BANTUAN LOGISTIK DISERAHKAN PUSKOR HINDUNESIA UNTUK KORBAN TERDAMPAK BANJIR DI JEMBRANA

Suara Hindunesia (Jembrana. 29 September 2025),
Setelah seminggu lebih menunda penyerahan bantuan di Jembrana, Puskor Hindunesia akhirnya pada hari Minggu (28/9) dilakukan pada 7 titik lokasi bencana.
Puskor Hindunesia baik Kornas, Korwil Bali maupun Korda Jembrana turun ke lokasi secara serentak, bersinergi dengan Yayasan Anugrah Mulia Abadi, Komite Donor Darah Indonesia Bali dan Yayasan Sahabat Peduli. Jumlah keseluruhan paket sembako yang diserahkan 150 paket dan dana Punia Tunai khusus bagi yang meninggal 1,5juta.
Ketua Dekorda Jembrana Puskor Hindunesia, Ida Bagus Komang Suastika berserta jajaran Pengurus menyambut baik program Dekornas ini, karena Jembrana sangat berdampak dengan Banjir Bandang tanggal 10 September lalu yang melanda hampir seluruh Bali. Beliau menyampaikan terimakasih atas atensi Dekornas dan juga Yayasan Anugrah Mulia Abadi atas dukungan penuh dalam kegiatan sosial kemanusiaan di Jembrana.
Penyerahan bantuan diawali dari Banjar Sebual desa Dangin Tukadaya pada keluarga I Komang Oka (alm), korban tersengat listrik ketika sedang membuka pintu gerbang rumah saat banjir itu dinihari (10/9). Beliau meninggalkan istri dan 2 orang anak yang masih kecil. Rencana Puskor Hindunesia akan mencarikan dermawan dharma untuk beasiswa anak-anaknya.
Dilanjutkan kemudian ke 2 titik bencana di Banjar Tegalasih, desa Batuagung, yang sudah dimulai perbaikan rumah mereka secara swadaya, ada sekitar 18 KK terdampak banjir disana. Kelian Banjar Tegalasih menyampaikan terimakasih atas kepedulian Puskor Hindunesia pada warga mereka.
Titik berikutnya sebagian besar ada di wilayah Melaya, antara lain Tukad Aya, Pangkung Jajang, dan Tuwed. Di Melaya juga ada korban meninggal akibat serangan jantung karena kaget dengan limpahan air yang menggenangi rumah mereka. Korban baru kemarin (27/9) selesai diaben oleh keluarganya. Banjir kali ini di Melaya memang mengagetkan sebagian besar warga terdampak karena luapan air yang cukup tinggi dari sungai kecil yang ada di sekitar mereka. “Kami belum pernah mengalami banjir setinggi ini.”, kata seorang warga sambil menunjuk bekas batas air yang masih nampak di rumah mereka. Dengan bentuk rumah yang rata-rata satu lantai seperti itu, sangat wajar mereka panik dan kalang kabut menyelamatkan diri karena airnya rata-rata diatas pintu rumah mereka.
Selain sembako, dana punia tunai, Puskor Hindunesia juga membawa puluhan tas pakaian layak pakai agar mereka bisa manfaatkan untuk cadangan pakaian yang sebagian besar hanyut terbawa arus.
Ketum Dekornas Puskor Hindunesia yang juga asal Jembrana didampingi Bendahara Umum Dekornas, serta Pembina sekaligus Ketua Yayasan Anugrah Mulia Abadi, I Gusti Ngurah Agung Mulyahartha, menyampaikan keprihatinan dan duka atas keluarga yang meninggal akibat bencana banjir lalu. Beliau mengharapkan agar para keluarga dari korban yang meninggal untuk ikhlas dan tabah menghadapi cobaan hidup. “Kami, akan mengupayakan maksimal agar anak-anak korban yang masih kecil agar bisa mendapatkan beasiswa secara reguler dari para dermawan dharma, yang akan segera didata oleh Yayasan Anugrah Mulia Abadi lewar Korda Jembrana Puskor Hindunesia”, kata Gus Susena. Puskor Hindunesia lewat landasan visi Tri Hita Karana akan selalu kritis dan aktif memberikan masukan kepada para stakeholder untuk selalu belajar dari berbagai bencana alam sehingga upaya pencegahan dan penanganan darurat bisa dilakukan secara sistematik dan terintegrasi (DA-JBR).





